Realisasi Cukai 2018
.
Realisasi penerimaan cukai tahun 2018 telah berhasil
melebihi target yang diamanatkan, yaitu sebesar Rp159,56 triliun. Capaian itu,
95 persennya merupakan penerimaan dari cukai hasil tembakau (CHT) atau lebih
banyak dikenal sebagai cukai rokok. Bukan hanya mendominasi penerimaan cukai
saja, penerimaan kepabeanan dan cukai tahun 2018 yang totalnya Rp205,25
triliun, 75 persennya berasal dari cukai rokok. Bahkan penerimaan cukai rokok
menduduki ranking 3 besar pada
penerimaan perpajakan setelah pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan
nilai (PPN).
.
Penerimaan cukai rokok berhasil menggendong penerimaan cukai
dari barang kena cukai (BKC) lainnya yang kinerjanya tidak sesuai target yang
diamanatkan, yaitu minuman mengandung etil alkohol (MMEA), etil alkohol (EA),
dan kemasan plastik. MMEA, yang lebih familiar disebut minuman beralkohol,
hanya sanggup memberikan kontribusi sebesar Rp6,40 triliun atau 98 persen dari
targetnya yang Rp6,50 triliun. EA sendiri berhenti diangka Rp139,24 miliar,
atau 81,90 persen dari targetnya yang Rp170 miliar. Kemasan plastik jangan
ditanya, capaiannya sama sekali tidak ada atau nol rupiah, karena meskipun
sudah ditargetkan di tahun 2018 lalu peraturan yang menjadi dasar dan tata
laksana pemungutannya belum ada.
.
Uraian sekilas di atas mungkin dapat sedikit menggambarkan
bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atau masyarakat sering
menyebutnya bea cukai, memiliki ketergantungan atas penerimaan cukai dari
rokok. Ketergantungan yang dikhawatirkan menjadi bom waktu penerimaan
dikemudian hari. Hal itu tidak berlebihan, karena dikala cukai rokok bermasalah
sedikit saja, swing nya sangat mempengaruhi
performa bea cukai secara keseluruhan.
.
Tujuan cukai
.
Tujuan cukai
.
Cukai sendiri merupakan penjabaran dari teori pajak
pegouvian, istilah yang diambil dari nama penggagasnya yaitu Arthur Pigou.
Konsep pajak Pegouvian adalah menginternalisasikan eksternalitas, dimana
konsepnya berbeda dengan pajak pada umumnya yang cenderung sebagai sumber
penerimaan negara. Pengenaan pajak dimaksud bertujuan mengendalikan dampak
(negatif) yang ditimbulkan, dan hasilnya (sebenarnya) digunakan sebagai
penanganan dampaknya.
.
Alhasil, concern pemerintah
atau bea cukai adalah bagaimana mengendalikan konsumsinya sebagaimana
diamanatkan UU No.39 Tahun 2007. Pada UU tersebut dinyatakan bahwa, cukai
adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu dengan
sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam undang-undang. Sifat atau
karakteristik dimaksud yaitu perlunya pengendalian konsumsi, pengawasan
peredaran, dampak negatif ditimbulkan bagi masyarakat atau lingkungan hidup
akibat pemakaiannya, atau pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi
keadilan dan keseimbangan.
.
Pengendalian konsumsi sejatinya telah berada di jalur yang
positif, dimana tren pertumbuhan produksi batang rokok yang cenderung turun
tahun demi tahun. Prevalensi merokok menurut survei indikator kesehatan
nasional (Sirkesnas) 2016 telah turun menjadi 32,8 persen, bahkan prevalensi perokok
laki - laki dewasa menurun signifikan menjadi 66,2 persen pada tahun 2017
menurut Nielsen.
.
Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa bea cukai
merupakan salah satu alat negara dalam mengumpulkan penerimaan, sebagaimana
fungsi utamanya yaitu revenue collector.
Bea cukai mempunyai kewajiban mengendalikan konsumsi dan mengumpulkan
penerimaan negara disaat yang bersamaan, sehingga menurut saya kebutuhan akan
penambahan BKC baru sangat mendesak.
.
BKC baru
. Kemasan plastik adalah kandidat terkuat BKC baru, karena telah ditargetkan penerimaannya sejak tahun 2018 lalu. Kemasan plastik merupakan langkah awal dalam upaya menambah BKC. Upaya yang diibaratkan sebagai membuka sebuah kotak pandora, dimana diharapkan bila kemasan plastik sukses menjadi BKC baru maka akan membuka peluang komoditas lain untuk dijadikan BKC baru.
.
Kemasan plastik sebenarnya telah dilarang penggunaannya di
beberapa negara. Tidak perlu muluk-muluk mengambil contoh negara Eropa karena
Rwanda, negara Afrika yang pernah terpuruk akibat perang saudara, telah
memperkenalkan pelarangan kemasan plastik sejak tahun 2008 yang lalu.
.
Perusahaan bir sekelas Carlsberg juga sudah ikut ambil
bagian dalam kampanye pengurangan pemakaian plastik. Carlsberg mengganti plastic ring yang mengikat 6 kaleng bir produksinya dengan lem. Kebijakan itu
diharapkan mampu mengurangi hingga 76 persen penggunaan plastik kemasan.
.
Pengendalian penggunaan kemasan plastik memang sudah menjadi
isu dan keprihatinan dunia. Greenpeace melansir
ada hampir 12,7 juta ton per tahun sampah plastik yang berakhir di laut.
Keprihatinan yang diwujudkan oleh komitmen 193 negara pada bulan Desember 2017,
kepada perserikatan bangsa bangsa (PBB) untuk tidak membuang sampah plastik ke
laut. Indonesia sepertinya belum termasuk di antaranya, karena harian The Economist menyebutkan Indonesia
merupakan satu dari lima negara Asia penyumbang sampah plastik terbesar dunia.
Sampah plastik terbuang ke laut asal
Indonesia, Thailand, Tiongkok, Filipina, dan Vietnam, jumlahnya melebihi sampah
plastik dunia.
.
NBC News juga pernah
melansir bahwa puntung rokok termasuk salah satu penyumbang terbesar sampah
laut. Puntung rokok merupakan sampah yang paling sering ditemukan di setiap
pantai di seluruh dunia. Jumlahnya ternyata melebihi sampah dari kemasan
plastik yang berupa botol, tempat makanan dan lainnya. Banyak dari kita mungkin
menganggap sepele puntung rokok, padahal sejatinya sangat berbahaya karena bahan
dasar filter rokok yang sebagian
besar berasal dari plastik.
.
Kemasan plastik target BKC
.
Plastik pada dasarnya merupakan produk kimiawi, yang membutuhkan waktu lama untuk biodegrate. Sampah plastik yang berada di lautan sangat besar kemungkinannya dikonsumsi makhluk-makhluk yang hidup di perairan laut, bahkan bisa jadi bagian dari rantai makanan dengan manusia sebagai rantai terakhirnya. Peristiwa terakhir adalah matinya paus sperma sepanjang 9,5 meter di perairan wakatobi. Paus itu mati disinyalir karena memakan plastik, terbukti dari sampah plastik yang ditemukan di perut paus seberat 5,9 kg.
.
Plastik pada dasarnya merupakan produk kimiawi, yang membutuhkan waktu lama untuk biodegrate. Sampah plastik yang berada di lautan sangat besar kemungkinannya dikonsumsi makhluk-makhluk yang hidup di perairan laut, bahkan bisa jadi bagian dari rantai makanan dengan manusia sebagai rantai terakhirnya. Peristiwa terakhir adalah matinya paus sperma sepanjang 9,5 meter di perairan wakatobi. Paus itu mati disinyalir karena memakan plastik, terbukti dari sampah plastik yang ditemukan di perut paus seberat 5,9 kg.
.
Bila menengok dampak negatif terhadap masyarakat dan
lingkungan hidup, kemasan plastik sangat layak untuk ditetapkan sebagai BKC.
Penyusunan peraturan pemungutannya harus segera dilakukan percepatan. Mengingat
di tahun 2019 ini tidak ada kebijakan penyesuaian tarif rokok serta
implementasi tahap kedua PMK nomor
57/PMK.04/2017 yang merelaksasi pelunasan atas CK1 kredit.
.
Target penerimaan kepabeanan dan cukai meningkat di tahun 2019 ini,
dan pasti akan terus meningkat setiap tahunnya menyesuaikan kebutuhan negara
dalam membiayai pembangunan. Koordinasi dan sinergi antar kementerian terkait
jelas sangat diperlukan, karena masing-masing kementerian cenderung
memperhatikan kelangsungan sektor yang dibinanya. Tantangan sudah di depan
mata, dan kebutuhan akan BKC baru sangat diperlukan. Bukan hanya demi
pengamanan penerimaan negara, namun juga demi keberlangsungan lingkungan hidup
yang merupakan hak penerus bangsa ini.
.
Wallahu a’lam
#cukai
#BKC
#beacukai
#cukaikemasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar