Capaian tahun 2018
.
Pada acara Economic Outlook 2019, Menteri Keuangan memberikan gambaran ekonomi di tahun 2019. Beliau menyampaikan bahwa bicara prospek 2019, maka erat kaitannya dengan apa yang terjadi di tahun 2018. Tahun dimana bisa dibilang berhasil dilalui dengan cukup baik, dari sisi fiskal maupun ekonomi. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan yang mencapai 5,17 atau lebih baik dari tahun 2017 yang hanya 5,07.
.
Pada acara Economic Outlook 2019, Menteri Keuangan memberikan gambaran ekonomi di tahun 2019. Beliau menyampaikan bahwa bicara prospek 2019, maka erat kaitannya dengan apa yang terjadi di tahun 2018. Tahun dimana bisa dibilang berhasil dilalui dengan cukup baik, dari sisi fiskal maupun ekonomi. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan yang mencapai 5,17 atau lebih baik dari tahun 2017 yang hanya 5,07.
.
Capaian tersebut tentu diraih dengan tidak mudah, tekanan seperti kenaikan
suku bunga Fed sebanyak 4 kali yang mengakibatkan capital outflow pada sebagian besar emerging countries. Dampak lanjutannya yaitu koreksi atas nilai
tukar (rupiah), yang mengharuskan BI melakukan koreksi suku bunga sebanyak 7
kali sepanjang 2018. The fact above says
a lot about national economic resiliency.
.
Domestic demand menjadi
faktor penting ketahanan ekonomi nasional. Pertumbuhan konsumsi masih tumbuh di
atas 5%, bahkan investasi sudah mengalami recovery
dibanding tahun-tahun sebelumnya dengan pertumbuhan yang nyaris 7%. Namun
demikian, ekspor nasional pertumbuhannya masih dibawah pertumbuhan impor.
.
Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan di tahun 2019, yaitu bagaimana
ekonomi dan neraca pembayaran bisa tetap sustain
secara bersama-sama. Pemerintah di tahun 2019 harus fokus meningkatkan
ketahanan ekonomi nasional. Prospek ekonomi tahun 2019 sendiri ditandai dengan asumsi
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah asumsi
itu bisa dicapai?
.
Optimisme tahun 2019
.
Pemerintah tentu harus yakin dan optimis dapat tercapai. Optimisme yang dilandasi oleh keyakinan bahwa konsumsi masyarakat masih tetap kuat, disertai investasi yang memberikan sinyal peningkatan. Pun demikian dengan indikator lainnya seperti suku bunga yang positif, situasi kondusif relatif terjaga, serta pelaku pasar yang tetap confidence.
.
Pemerintah tentu harus yakin dan optimis dapat tercapai. Optimisme yang dilandasi oleh keyakinan bahwa konsumsi masyarakat masih tetap kuat, disertai investasi yang memberikan sinyal peningkatan. Pun demikian dengan indikator lainnya seperti suku bunga yang positif, situasi kondusif relatif terjaga, serta pelaku pasar yang tetap confidence.
.
Kestabilan ekonomi 2019 akan tergambar dalam tingkat inflasi, nilai
tukar, maupun resiliency ekonomi
nasional. Tingkat inflasi menjadi perhatian tersendiri, dimana inflasi yang
rendah dan terjaga (stabil) menjadi motor utama pertumbuhan konsumsi dan
investasi dalam negeri.
.
Pemerintah menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan terus
dilanjutkan. APBN tahun 2019 dengan belanja sebesar Rp2,400 triliun lebih,
telah menganggarkan sekitar Rp400 triliun untuk pembangunan infrastruktur.
Belanja sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga tidak dilupakan. Pemerintah
mengalokasikan Rp500 triliunan untuk pendidikan, Rp120 triliunan untuk
kesehatan, dan Rp300 triliunan untuk program pengentasan kemiskinan atau
pemerataan.
.
Perhatian atas sektor-sektor itu sepertinya bentuk upaya pemerintah dalam
menjaga pondasi ekonomi masyarakatnya. Apalagi pemerintah harus dapat
memanfaatkan momentum tren positif. Dimana pertumbuhan diikuti dengan tingkat
kemiskinan dilevel 1 digit atau 9,66%, tingkat pengangguran yang terendah sejak
2012 yaitu 5,3%, dan gini rasio yang membaik di 0,38.
.
Kesejahteraan masyarakat merupakan pondasi bagi ekonomi nasional untuk
tetap tumbuh tinggi, sehat, dan inklusif. Tingkat konsumsi masyarakat yang cukup
tinggi tidak serta merta identik dengan konsumerisme. Akan tetapi bisa juga mengindikasikan
level kesejahteraan kelas menengah dan juga keberhasilan pengentasan masyarakat
miskin.
.
Kombinasi antara pembangunan SDM dan infrastruktur harus dapat
dikombinasikan dengan rapi. Pembangunan SDM seperti pendidikan, kesehatan, dan
jaring pengaman sosial harus bisa diselaraskan dengan keberlanjutan pembangunan
infrastruktur. Karena dengan demikian maka domestic
demand berpotensi menjadi semakin kuat.
.
Competitiveness issue
.
Bagaimana dengan isu competitiveness yang secara tidak langsung berkaitan dengan kondisi neraca pembayaran? Pengurangan beban birokrasi terhadap investasi harus terus diupayakan. Terobosan online single submission (OSS) yang mendisiplinkan pemerintah pusat dan daerah dalam proses memulai investasi, dapat menjadi gebrakan dalam upaya mengundang investasi.
.
Bagaimana dengan isu competitiveness yang secara tidak langsung berkaitan dengan kondisi neraca pembayaran? Pengurangan beban birokrasi terhadap investasi harus terus diupayakan. Terobosan online single submission (OSS) yang mendisiplinkan pemerintah pusat dan daerah dalam proses memulai investasi, dapat menjadi gebrakan dalam upaya mengundang investasi.
.
APBN yang merupakan alat fiskal juga harus dimaksimalkan, antara lain melalui
pemberian tax holiday dengan prosedur
yang semakin dipermudah. Fasilitas kepabeanan dan cukai terus diberikan untuk kegiatan
produktif, investasi dan ekspor. Tidak ketinggalan juga adalah percepatan
proses restitusi.
.
Optimisme pemerintah di tahun 2019 terbentuk juga dari kinerja penerimaan
perpajakan yang tumbuh signifikan selama 2 tahun berturut-turut. Apalagi pertumbuhan
penerimaan itu terjadi pada sektor-sektor penting seperti manufaktur,
perdagangan, pertambangan, hingga jasa keuangan.
.
Kondisi menggembirakan di sektor produksi apabila terus terjaga seharusnya
dapat mendorong investasi, yaitu sebagai bentuk dari penambahan kapasitas. Potensi
tersebut harus dapat ditangkap oleh pemerintah,
seperti dengan memberikan kebijakan yang mempermudah investasi baik
dengan insentif maupun pemyediaan infrastruktur yang memadai.
.
Perpajakan, termasuk bea cukai, saat ini tidak hanya berfungsi sebagai
instrumen penerimaan negara, melainkan juga sebagai kepanjangan tangan
pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang baik. Hal itu
diimplementasikan dengan melakukan pelayanan dan pemberian fasilitasi.
.
Perlu diingat, masih ada environment
global seperti kondisi geo-politik, geo-ekonomi dan geo-sekuriti yang harus
tetap diwaspadai dan juga dikelola. Pemerintah harus memonitor stabilitas
sektor keuangan, dengan terus menjaga indikator-indikator perekonomian di
posisi yang robust. Pemerintah harus berusaha
menjaga pertumbuhan dan stabilitas untuk tidak trade off, dimana pertumbuhan terus berjalan dan stabilitas tetap
terjaga.
.
Optimisme bahwa ekonomi nasional di tahun 2019 masih berada di jalur
positif memang harus dijaga. Namun optimisme itu harus lebih mempertimbangkan
tantangan yang membentang di depan mata. Bangsa ini harus move on dari kinerja baik di tahun lalu, dan fokus membawa negeri
ini tinggal landas (bukan tinggal di landasan). Seperti ungkapan dalam bahasa
Arab, “Lan Tarji’al Ayyamul-Latii Madhat”.
.
Wallahua’lam
#tahunpolitik
#APBN2019
#tahunpolitik
#APBN2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar